Dalam film di mana dinosaurus hadir, mereka mengeluarkan suara yang menakutkan, dengan masing-masing pencipta menulis kunci yang terpisah. Tetapi dalam kebanyakan kasus, suara-suara makhluk kuno diciptakan oleh insinyur suara dan tidak memiliki sebagian kecil dari historisitas dalam diri mereka sendiri. Dan sementara dinosaurus memiliki suara di layar, sebuah pertanyaan logis muncul: apakah mereka benar-benar memilikinya?
Apakah dinosaurus memiliki suara?
Sayangnya, jawaban konkret untuk pertanyaan ini tidak dapat diberikan. Pita suara terdiri dari jaringan elastis yang ditutupi dengan selaput lendir dan hanya menempel pada tulang. Dan ketika para ilmuwan menemukan sisa-sisa dinosaurus berikutnya, mereka tidak dapat mengatakan dengan pasti apakah makhluk itu memilikinya, karena ligamen tidak tersimpan dalam fosil.
Tetapi kebanyakan ahli cenderung percaya bahwa makhluk yang hidup ratusan juta tahun yang lalu masih memiliki suara mereka sendiri dan dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan suara. Teori ini didasarkan pada dua faktor:
- Nenek moyang dinosaurus terdekat - burung, sempurna menggunakan alat bicara untuk pensinyalan.
- Struktur tengkorak makhluk menunjukkan bahwa mereka memiliki telinga bagian dalam. Ini berarti bahwa mereka dengan sempurna mendengar dan merasakan suara. Sangat mungkin bahwa telinga bagian dalam berkembang dalam proses evolusi, sehingga individu dari spesies yang berbeda dapat saling memberikan sinyal suara individu untuk komunikasi.
Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa dinosaurus benar-benar memiliki pita suara dan bisa tumpang tindih.
Mencoba memainkan suara dinosaurus
Suara-suara yang dihasilkan makhluk dalam film sering kali dibuat di komputer tanpa bergantung pada keandalan. Tetapi pada tahun 2017, para ilmuwan memutuskan untuk melakukan percobaan di mana mereka mencoba mereproduksi deru tyrannosaurus.
Untuk melakukan ini, mereka mengambil sebagai dasar suara burung dan reptil, yang diduga terkait, misalnya, buaya dan bittern, dan mengatur mereka dengan memprosesnya sesuai. Fakta bahwa tyrannosaurus lebih besar dan lebih masif daripada leluhur mereka yang jauh juga diperhitungkan. Karena itu, suara yang dihasilkan diamplifikasi beberapa kali.
Alhasil, secara harfiah suara itu mengaum, menyebar di angkasa sejauh beberapa kilometer. Setelah analisis dan evaluasi, para ilmuwan sampai pada kesimpulan bahwa suara yang diperoleh dapat dianggap masuk akal.
Fakta yang menarik: Para wartawan yang menghadiri raungan tyrannosaurus kemudian menulis bahwa itu adalah suara paling menakutkan yang pernah mereka dengar.
Sayangnya, saat ini, para ilmuwan tidak memiliki teknologi yang cukup untuk mempelajari struktur tubuh dinosaurus dan mengatakan dengan percaya diri apakah mereka memiliki suara atau tidak. Semua kesimpulan hanya didasarkan pada teori dan fakta, dan dianggap secara terpisah untuk setiap jenis makhluk. Mungkin di Bumi benar-benar ada jenis dinosaurus yang tidak bisa mengeluarkan suara.