Pada malam musim panas yang hangat, kunang-kunang (kunang-kunang secara ilmiah) muncul di sana-sini, seperti petir yang jauh. Binar kunang-kunang bersinar dengan lampu kuning-hijau mistis. Cahaya anehnya terlihat dingin, dan memang begitu.
Cahaya kunang-kunang tidak tampak seperti sinar matahari: bersinar, tetapi tidak hangat. Anehnya, itu adalah fakta: kunang-kunang adalah jenis bug.
Kunang-kunang
Ada lebih dari 2000 spesies kunang-kunang. Individu dewasa berwarna coklat atau hitam, ukurannya mencapai 1,5 sentimeter. Kunang-kunang muda menetas dari telur yang tersembunyi di tanah. Seperti layaknya serangga, bukan hewan dewasa yang menetas dari telur, tetapi seekor larva. Warnanya sama dengan warna orang dewasa - biasanya cokelat, tetapi bentuknya rata. Larva beberapa spesies kunang-kunang bersinar sepanjang waktu.
Fakta yang menarik: Para ilmuwan percaya bahwa cahaya kunang-kunang menarik individu dari lawan jenis.
Bagaimana kunang-kunang bersinar?
Cahaya dipancarkan dari permukaan kunang-kunang di perutnya dengan sel-sel khusus yang disebut fotosit. Dua senyawa kimia dalam fotosit - luciferin dan luciferase - berinteraksi satu sama lain, menghasilkan energi cahaya. Kata "Lucifer" dalam bahasa Latin berarti "luminiferous." Energi yang dihasilkan selama reaksi merangsang atom dalam molekul luciferin dan memancarkan foton cahaya. Di bawah lapisan fotosit terletak lapisan sel-sel lain yang diisi dengan materi putih. Lapisan ini bertindak sebagai reflektor cahaya.Ada binatang lain (juga tanaman) yang mampu bercahaya. Sudut-sudut hutan malam menyinari pohon-pohon pucat. Ubur-ubur bersinar di laut.
Mengapa kunang-kunang bersinar?
Ilmuwan percaya bahwa serangga ini memancarkan cahaya untuk menarik individu dari lawan jenis. Berbagai jenis kunang-kunang memancarkan cahaya pada frekuensi yang berbeda, sehingga kunang-kunang itu yakin akan kawin dengan betina dari spesiesnya sendiri.
Flicker Sync Firefly
Beberapa spesies kunang-kunang, yang terkumpul di satu tempat, menyinkronkan flicker mereka. Dapat dilihat bagaimana sekelompok besar serangga pada saat bersamaan menyalakan dan memadamkan cahayanya. Misalnya, di Thailand, kunang-kunang, berkumpul di satu pohon, pertama-tama berkedip masing-masing pada waktunya sendiri. Kemudian sepasang serangga mulai melakukan ini secara serempak. Sedikit waktu berlalu, semakin banyak serangga mulai secara bersamaan dan bersamaan memancarkan kilatan cahaya pendek.
Setelah setengah jam, seluruh pohon berperilaku seperti lampu sinyal tunggal, berkedip setiap detik. Kesannya adalah bahwa pohon itu dikelilingi oleh karangan bunga lampu Tahun Baru. Para ilmuwan tidak tahu mengapa dan bagaimana kunang-kunang mengkoordinasikan emisi cahaya. Mengamati cahaya serangga, para ilmuwan menjadi tertarik pada apakah mungkin untuk entah bagaimana menggunakan zat yang membuat kunang-kunang bersinar.
Fakta yang menarik: beberapa kunang-kunang di Asia dan Amerika Selatan bersinar sangat terang sehingga mereka digunakan untuk menerangi rumah.
Ada gen dalam sel yang menentukan apa yang harus dilakukan dan kapan. Dengan bantuan manipulasi kompleks, para ilmuwan dapat mengisolasi gen yang bertanggung jawab untuk "produksi" luciferase oleh sel. Setelah itu, gen ini ditransplantasikan ke daun tembakau, akibatnya perkebunan tembakau mulai bersinar di malam hari.