Sosis doktoral muncul pada abad terakhir di wilayah ruang Soviet dan dengan cepat jatuh cinta kepada orang-orang. Tradisi ini dipertahankan hingga hari ini. Di rak-rak toko selalu ada banyak varietas sosis dokter. Tetapi mengapa disebut demikian?
Sejarah Singkat Sosis
Tidak diketahui secara pasti kapan orang mulai memproduksi produk ini. Tetapi penyebutan dia muncul di Yunani kuno dan Roma. Kemudian orang tidak memiliki teknologi canggih untuk produksi, karena mereka hanya bisa memasak jenis sosis sederhana, di antaranya yang paling umum adalah darah hitam.
Pada Abad Pertengahan, lebih banyak resep dan metode untuk membuat produk ini muncul, tetapi tidak semua orang mampu membayar camilan ini. Misalnya, di Eropa, sosis dianggap sebagai suguhan mahal.
Di Rusia kuno, sosis telah lama memiliki sikap negatif. Karena mengandung sejumlah besar darah, makannya dianggap dosa. Sekarang sosis tersebar luas di seluruh dunia. Ada beberapa lusin varietas dengan sifat rasa yang unik.
Mengapa disebut sosis doktoral?
Sosis mendapatkan namanya karena tujuan pembuatannya. Variasi pertama dari varietas ini muncul pada tahun 1938. Kemudian Komisariat Kesehatan Rakyat memerintahkan pengembangan resep sosis diet yang dapat digunakan orang dengan masalah perut.
Fakta yang menarik: Sosis doktoral terutama dirancang untuk orang-orang dengan kesehatan yang buruk karena Perang Saudara.
Setelah mencoba beberapa variasi resep, para koki dapat mengidentifikasi kombinasi bahan, total memberikan rasa yang sangat baik. Komposisi sosis doktor ini adalah sebagai berikut:
- daging babi dengan konten rendah lemak - 45%;
- daging babi tanpa lemak - 25%;
- daging sapi kelas satu - 25%;
- telur ayam - 3%;
- susu bubuk - 2%;
- bumbu.
Resep ini tidak mengandung produk berbahaya dan kotoran, sehingga orang yang sakit perut bisa memakannya. Karena ini, sosis dijuluki "doktor".
Sosis ini disebut "doktor" karena ia diciptakan untuk tujuan pengobatan. Ini tidak mengandung produk berbahaya dalam komposisi, itulah sebabnya mudah diserap bahkan oleh perut yang lemah.