![](http://nationalgreenhighway.org/img/kipm-2020/2197/image_Jcpj4h0a6itwSIMK0K.jpg)
Kurangnya oksigen yang dialami selama perkembangan oleh embrio kura-kura menanamkan di dalamnya kemampuan untuk hidup di lingkungan tanpa oksigen selama hibernasi selama beberapa bulan.
Banyak kura-kura cayman lebih suka berhibernasi di dasar kolam dan danau. Pada saat yang sama, mereka menyembunyikan kepala mereka di bawah lapisan es atau salju. Dalam kondisi ini, tanpa oksigen, reptil dapat menghabiskan hingga setengah tahun. Kebanggaan misteri ini telah menarik perhatian para peneliti.
Kemampuan untuk hidup selama beberapa bulan dalam kondisi hipoksia pada kura-kura adalah karena kemampuan jantung mereka untuk memberikan nutrisi yang diperlukan ke sel-sel tubuh. Dengan perkembangan penyakit pada sistem kardiovaskular pada manusia, kerusakan pada jantung terjadi sebagai akibat dari kekurangan oksigen. Dan beberapa reptil, misalnya, kura-kura dan buaya, memiliki kemampuan untuk menahan masalah ini, mendukung proses metabolisme zat, serta fungsi sistem otot selama oksigen yang tidak mencukupi.
Untuk mempelajari kemampuan unik reptil ini, para peneliti melakukan studi terhadap perwakilan sekelompok penyu cayman. Separuh dari mereka tumbuh dan berkembang dalam kondisi normal, dan yang kedua berada di lingkungan di mana kandungan oksigen di atmosfer hanya 10% dari norma.
Sebagai hasil dari penelitian, dengan pengenalan oksigen yang tajam ke lingkungan, sel-sel hewan tidak menerima kerusakan signifikan.Ini mungkin menunjukkan bahwa oksigen dapat dianggap sebagai salah satu sinyal lingkungan yang penting, setelah diterimanya daftar gen tertentu, yang memungkinkan sistem reptil jantung untuk mentransfer kekurangan gas untuk periode yang agak lama. Di masa depan, para ilmuwan berencana untuk menggunakan kemampuan kura-kura ini untuk mengobati banyak penyakit pada sistem jantung manusia.