![](http://nationalgreenhighway.org/img/kipm-2020/1795/image_h2CpnEVc6LicGDjoHkg90hKf.jpg)
Sejumlah besar bakteri yang menghuni endapan sedimen laut memiliki kemampuan untuk mengisolasi molekul yang dapat merangsang pertumbuhan awan, serta mendinginkan iklim.
Siapa pun yang berada di laut setidaknya sekali tidak akan pernah melupakan baunya yang luar biasa dan unik. Penampilannya dimungkinkan berkat adanya unsur penting dalam air seperti dimethyl sulfhydride (VMS), yang merupakan hasil dari metabolisme penghuni perairan. Pembentukan molekul unsur ini secara langsung berkaitan dengan dekomposisi dimetil sulfonopropionat, yang menghasilkan reaksi kehidupan laut terhadap tingkat tekanan osmotik. Sebagai akibatnya, aroma samar air laut muncul, yang membantu menarik perwakilan dunia hewan ke plankton.
Kemampuan dimetil sulfhidrida yang luar biasa adalah kemampuannya untuk mengoksidasi selama kontak dengan udara. Akibatnya, molekul terbentuk yang, ketika berinteraksi dengan gelombang dan angin, masuk ke aerosol. Partikel-partikel molekul mikroskopis adalah pusat kondensasi, yang berkontribusi pada proses pembentukan awan dan suhu atmosfer yang lebih rendah.
Para ilmuwan yakin bahwa orang tidak sepenuhnya menghargai pengaruh molekul-molekul ini pada pembentukan iklim planet ini.Mereka menulis tentang ini secara terperinci dalam sebuah artikel oleh publikasi Prancis yang terkenal. Proses ini menjelaskan pembentukan dimetil sulfhidrida hanya dari produsen seperti alga planktonik. Mereka mampu menghasilkan hingga 6, 6 miliar ton molekul unik seperti itu sepanjang tahun.
Ada juga informasi bahwa bakteri yang hidup di batuan sedimen dapat menjadi produsen molekul tersebut. Menurut hasil studi yang dilakukan oleh para ilmuwan, ditemukan bahwa pada batuan sedimen, molekul seperti itu ribuan kali lebih besar daripada di air laut atau laut.
Ahli biologi yakin bahwa setiap gram batuan sedimen dapat mengandung hingga satu miliar bakteri dengan kemampuan untuk mensintesis dimethyl sulfhydride. Ini mungkin berarti bahwa kemungkinan sintesis molekul diremehkan oleh seribu kali, dan dengan itu kemungkinan pengaruhnya terhadap pembentukan iklim Bumi.