Menurut para ilmuwan, alasan utama kepunahan Neanderthal dikaitkan dengan penurunan angka kelahiran.
Neanderthal hidup pada saat yang sama dengan nenek moyang orang modern dan sangat mirip dengan mereka. Sebagai contoh, pertumbuhan mereka mencapai 160-165 cm, fisiknya besar, dan kotak tengkorak memiliki bentuk memanjang. Ukuran tengkoraknya sedikit lebih besar dari nenek moyang homo sapiens. Neanderthal memiliki anggota tubuh yang panjang dan leher pendek. Faktor-faktor ini berkontribusi pada fakta bahwa para ilmuwan modern tidak berhenti mempelajari sejarah Neanderthal.
Ada asumsi bahwa nenek moyang pertama homo sapiens, yang berasal dari Neanderthal awal, hidup di Eropa sekitar 600 ribu tahun yang lalu. Adapun saat kepunahan perwakilan terakhir dari hominid ini, tanggal kembali 40 ribu tahun yang lalu.
Beberapa teori tentang kematian Neanderthal diketahui. Sebagai contoh, menurut salah satu dari mereka, alasan utama adalah perubahan iklim, dan yang lainnya adalah perkembangan nenek moyang orang modern. Semua ilmuwan sepakat hanya dalam kenyataan bahwa gen Neanderthal bercampur dengan gen homo sapiens.
Saat ini, teori lain tentang kematian Neanderthal, yang dikemukakan oleh para ilmuwan dari Perancis, mulai dikenal. Mereka yakin Neanderthal punah karena penurunan angka kelahiran mereka. Mereka menulis tentang karya ilmiah ini, yang diterbitkan dalam publikasi Plos One.
Artikel itu menyebutkan bahwa tingkat kelahiran Neanderthal turun 2,7%, yang menyebabkan kepunahan mereka dalam 4 ribu tahun ke depan.Dalam pandangan mereka, kesuburan telah menurun sebagai akibat dari kekurangan makanan dan persaingan dengan orang-orang modern. Yang tak kalah penting untuk penurunan kesuburan juga bercampur dengan orang-orang modern. Ini dikonfirmasi oleh penemuan tengkorak seorang manusia purba Neanderthal di Tiongkok yang memiliki banyak kesamaan dengan homo sapiens.