Primata-primata ini sering ditemukan di semak-semak Afrika khatulistiwa yang padat. Tampaknya upaya untuk menemukan hewan telah dinobatkan dengan sukses - sebuah gambar luar biasa terungkap ke mata manusia. Sekawanan simpanse sedang melakukan segala hal yang mungkin untuk menarik perhatian, dan juga berusaha untuk menarik kawan-kawannya.
Kehidupan primata yang akrab
Squeal, grunts atau drum rolls di kayu kadang-kadang menunjukkan temuan yang sangat berharga - yang telah mencapai buah ara yang menggiurkan. Simpanse cukup mudah ditemukan selama periode pematangan. Lagi pula, sebagian besar waktu mereka sibuk mencari makanan dan secara teratur pindah ke pesta hidangan favorit mereka. Selain kacang-kacangan dan buah-buahan, primata menikmati makan biji, daun, dan kecambah. Seringkali mereka berburu binatang dan sibuk memakan rayap, semut atau telur burung.
Ketika panas monyet-monyet merayap dan menjadi sangat panas, mereka turun dari pohon. Mereka dapat dengan cepat dan cekatan bergerak di semak-semak, sambil secara bersamaan melihat tamu yang tak terduga. Kadang-kadang hewan bahkan berhasil berdiri dengan dua kaki, tetapi untuk mengatasi jarak yang sangat jauh di bawah kekuatan hanya empat anggota badan. Bagaimanapun, tulang belakang simpanse tidak membungkuk di bagian bawah, sehingga primata cukup tidak nyaman dalam posisi ini. Kebanyakan primata lebih suka menggantung di dahan atau memanjat pohon.
Kemampuan Simpanse Luar Biasa
Ekstremitas panjang dari monyet-monyet imut ini dapat dengan mudah mencapai buah-buahan yang tumbuh di cabang-cabang tipis dan tidak mungkin mendukung berat hewan. Tangan dan kaki disesuaikan dengan sempurna untuk memanjat pohon dan mengambil cabang. Jempol kaki mereka disisihkan sedikit, yang memungkinkan simpanse dengan mudah membawa benda dengan kakinya. Kemampuan unik ini menemukan aplikasi mereka ketika hewan perlu membangun sarang mereka sendiri. Beberapa menit akan cukup bagi primata untuk menenun cabang dan menyiapkan tempat tidur yang nyaman.
Penemuan etolog yang menakjubkan
Pengamatan terbaru telah mengkonfirmasi fakta bahwa primata ini menggunakan daun sebagai waslap, dan juga dapat memecahkan kacang dengan batang dan batu. Seringkali, simpanse merobek daun dari cabang untuk menangkap rayap. Sebuah studi yang cermat tentang perilaku hewan-hewan ini dengan jelas menunjukkan adanya kecerdasan praktis dan awal dari kesadaran.
Status Simpanse Berbahaya
Primata berada dalam bahaya kepunahan, yang dikaitkan dengan perusakan habitat alami mereka, kerentanan terhadap berbagai penyakit manusia, dan juga perburuan mengerikan. 30 tahun terakhir telah melihat penurunan yang cepat pada populasi simpanse. Sayangnya, prediksi ilmuwan tidak menginspirasi harapan. Pesan-pesan para ahli ekologi juga mengecewakan, karena perubahan iklim dan penggundulan hutan besar-besaran hanya berkontribusi dalam mengurangi jangkauan hewan-hewan ini. Jika manusia tidak mengambil langkah-langkah untuk melindungi simpanse, maka primata ini bisa menjadi bagian dari masa lalu.