Sekelompok peneliti dapat mengkonfirmasi bahwa jika seekor burung memiliki sayap yang bulunya lebih dekat ke tubuhnya dicat putih dan hitam di ujungnya, maka ia akan menerima pengembalian yang lebih signifikan dari upaya serupa selama penerbangan.
Orang-orang telah menganalisis bagaimana burung dan makhluk lain yang mampu bertahan di udara untuk terbang lama. Dalam sebuah karya baru-baru ini, para ilmuwan mencoba untuk menentukan apakah pewarnaan sayap burung itu memberikan upaya kembali selama penerbangan.
Untuk menentukan ini, para penulis studi menciptakan sejumlah patung, yang memiliki struktur warna bulu yang berbeda, setelah itu mereka melakukan percobaan pada mereka di laboratorium. Esensi mereka adalah bahwa boneka binatang ini ditempatkan di dalam terowongan angin dan dipanaskan oleh radiasi infra merah dan kemudian mencatat konsekuensinya.
Pertama-tama, para ilmuwan berusaha mempelajari burung dengan kemampuan melambung, khususnya burung osprey, gannetwhale, dan black camar.
Para peneliti melakukan percobaan pada spesimen masing-masing spesies dengan parameter penerbangan yang berbeda untuk menentukan apakah ada korelasi antara efektivitas upaya penerbangan dan warna sayap. Perlu dicatat bahwa burung-burung yang dapat terbang kadang-kadang naik ke ketinggian yang lebih besar tanpa menggerakkan sayap mereka sama sekali, tetapi hanya di bawah pengaruh aliran udara dari satu elemen sayap mereka ke yang lain.
Itu mungkin untuk menentukan bahwa suhu bulu hitam meningkat lebih cepat dan akhirnya mencapai tingkat yang lebih tinggi. Dan pengembalian yang paling signifikan pada upaya yang sama selama penerbangan diberikan kepada spesies di mana bulu di dekat tubuh lebih ringan dan lebih dekat ke ujung lebih gelap. Jika warna sayap seperti itu, maka celah dalam suhu bagian paling dalam dan paling luar bisa mencapai sembilan derajat Celcius. Ini cukup untuk membuat aliran udara di dalam sayap karena konveksi. Dengan cara ini, burung bisa mendapatkan daya angkat berlebih.
Selanjutnya, para ilmuwan bermaksud untuk menganalisis berbagai pilihan warna bulu dan menetapkan bagaimana mereka mempengaruhi sifat aerodinamik organisme hidup. Hasil penelitian ini akan menemukan aplikasi praktis mereka dalam desain pesawat dengan efisiensi penerbangan yang lebih besar dan, karenanya, lebih menguntungkan dalam pengoperasian.