Sekelompok astrofisikawan dapat melihat permukaan bintang neutron, yang jauh dari planet kita. Menariknya, peta permukaan benda luar biasa ini ternyata berbeda.
Bintang neutron adalah salah satu hasil pengembangan bintang. Objek ini terdiri dari inti - neutron, yang ditutupi oleh kerak kecil materi dari elektron dan inti atom yang berat. Massa benda semacam itu sama dengan matahari, tetapi diameternya hanya beberapa puluh kilometer. Kepadatan substansi benda-benda langit ini melebihi inti atom. Benda-benda neutron yang berat memancarkan radiasi yang sangat kuat, menjadi pulsar.
Salah satu pulsar ini ternyata menjadi objek studi oleh sekelompok astronom. Mereka menerbitkan hasil kerja mereka dalam artikel di publikasi ilmiah The Astrophysical Journal Letters.
X-ray pancaran pulsar yang kuat - J0030 + 0451 - dipilih untuk penelitian ini. Terletak di konstelasi Pisces pada jarak 1,1 ribu. tahun cahaya dari planet kita. Sebuah tim ilmuwan yang bekerja di University of Amsterdam mengeksplorasi bintang menggunakan perangkat NICER di atas stasiun ruang angkasa internasional.
Sebagai hasil penelitian, ditemukan bahwa objek neutron memiliki diameter 26 km. Meskipun demikian, massanya melebihi matahari sebanyak 1,3 - 1,4 kali. Yang menarik, diameter Matahari memiliki panjang 1,3 juta km. Pulsar berputar di sekitar sumbunya dalam 0,0049 detik.
Ini adalah angka yang mengesankan bagi pengamat bumi rata-rata dan sangat diharapkan bagi para ilmuwan. Namun setelah penelitian terperinci, para astronom dihadapkan pada sejumlah kejutan.
Ide-ide modern menunjukkan bahwa radiasi berasal dari titik aktif yang terletak di kutub magnet bintang yang berdenyut. Ketika salah satu kutub “melihat” ke arah Bumi, kita dapat melihat semburan denyut yang tidak konstan. Hanya pulsar J0030 diarahkan oleh kutub utara menuju Bumi, dan para astronom siap untuk melihat fenomena indah yang luar biasa.
Sifat optik yang sangat baik dari NICER dan perhitungan superkomputer memungkinkan untuk menentukan bagian pulsar mana yang dihasilkan oleh sinar-x. Ternyata semua titik panas berada di belahan bumi selatan. Itu tidak sepenuhnya terlihat sebagai hasil dari perubahan ruang-waktu karena massa bintang yang sangat besar.
Di antara para astronom, sebuah perdebatan muncul tentang berapa banyak hot spot yang ada di pulsar yang diteliti. Sebuah tim astronom Belanda menunjukkan bahwa ada dua titik seperti itu. Ilmuwan Amerika melihat tiga titik di belahan bumi selatan. Karena itu, dua "peta" yang berbeda dari permukaan bintang neutron masif dan aktif diperoleh.
Gambar-gambar yang diperoleh dari bintang neutron masif memberi para astronom kejutan mengejutkan. Beberapa dari mereka berbeda dari teori evolusi bintang yang diterima secara umum. Ada kemungkinan bahwa hasil penelitian baru pada objek ruang besar akan menjawab pertanyaan tentang bagaimana lubang hitam terbentuk di ruang angkasa.